WELCOME TO MY BLOG

Sunday, October 16, 2011

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN


AKAR DAN BATANG

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang Organologi Akar (radix) dan Batang (caulis). Pengamatan ini dilakukan untuk melihat berbagai macam jaringan yang terdapat pada akar (radix) dan batang (caulis). Akar dan batang yang diamati yaitu pada batang Zea mays (batang jagung), batang Cucurbita sp (batang waluh), batang Riccinus communis (batang jarak), akar Imperata cylindrica (akar alang-alang), dan akar Ixora sp (akar soka).
Pada preparat batang Zea mays (batang jagung) yang diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10X tampak jaringan yang menyusun batang seperti epidermis, korteks, empulur dan sisitem pembuluh . Pada penampang melintang batang Zea mays (batang jagung), tampak susunan xylem dan floem (berkas pembuluh) yang tidak teratur (tersusun acak) dan tidak terdapat kambium. Letak xylem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi serabut. Tipe jaringan pengangkut ini disebut tipe kolleteral tertutup. Kekhususan yang utama pada kolleteral tertutup ialah diantara pembuluh kayu (xylem) dalam pembuluh tapis (floem) tidak terdapat kambium. Xylem dan floem dihubungkan oleh perankim. Dalam hal ini perankim berfungsi sebagai penghubung keduanya. Tidak jarang pula berkas pengangkut ini letaknya dikelilingi oleh jaringan sklerenkim. Oleh karenanya disebut sebagai seludung sklerenkim. Berkas pengangkut yang berseludung sklerenkim ini disebut “berkas fibrovasal”. Korteks pada batang Zea mays (batang jagung) tampak berbentuk bulat kecil dan susunanya rapat. Terletak tepat dibawah epidermis. Korteks pada batang biasanya terdiri dari parenkim yang dapat berisi kloroplas. Ditepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim.  Sedangkan empulurnya berbentuk segi enam tidak beraturan dan memiliki ukuran yang lebih besar dari sel disekelilingnya. Didalam empulur biasanya terdapat ruang antarsel yang mencolok besarnya dan dinamakan perimedula. Sel-sel dibagian tepi empulur berukuran kecil, tersusun kompak dan rapat empulur juga disebut medula.
Pada preparat batang Cucurbita sp (batang waluh) yang diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x tampak jaringan yang menyusun batang yaitu epidermis, korteks, empulur dan sisitem pembuluh atau berkas pengangkut. Susunan berkas pengangkut (xylem dan fleom) susunannya beraturan mengelilingi kambium. Pada batang Cucurbita sp (batang labu siam) xylem diapit oleh floem yaitu dengan xylem di tengah dan terdapat dua floem yaitu floem luar dan floem dalam. Tipe ini disebut dengan tipe bikollateral. Menurut teori tipe bikollateral ini memiliki 2 strands floem, diantara kedua floem ini terdapat satu xylem. Selanjutnya kambium hanya terdapat diantara floem luar dan xylem. Sedangkan diantara xylem dan floem dalam tidak terdapat kambium atau mungkin terdapat tetapi kurang jelas atau hanya merupakan parenkim penghubung. empulurnya berbentuk bulat tidak beraturan dan memiliki ukuran yang lebih besar dari sel disekelilingnya. Didalam empulur biasanya terdapat ruang antarsel yang mencolok besarnya dan dinamakan perimedula. Sel-sel dibagian tepi empulur berukuran kecil, tersusun kompak dan rapat empulur juga disebut medula. Korteks pada batang biasanya terdiri dari parenkim yang dapat berisi kloroplas. Ditepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim.
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10X, pada batang Riccinus communis (batang jarak) tampak jaringan penyusun batang yaitu epidermis, korteks, empulur dan sisitem pembuluh atau berkas pengangkut. Epidermis tampak berbentuk bulat dan hanya terdiri dari selapis sel. Berkas pengangkut pada batang Riccinus communis (batang jarak) menyerupai tipe koleteral terbuka karena diantara xylem dan floem terdapat kambium. Kekhususan yang utama pada kolleteral tertutup ialah diantara pembuluh kayu (xylem) dalam pembuluh tapis (floem) terdapat kambium. Dalam hal ini kambium sebagai penghubung keduanya. Tidak jarang pula berkas pengangkut ini letaknya dikelilingi oleh jaringan sklerenkim. Pada batang trakhea yang tampak berbentuk bulat. Tetapi menurut teori Trakhea disebut juga pembuluh kayu dan terdiri dari deretan sel yang tersusun memanjang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya. Pada trakhea terdapat lubang-lubang yang terletak pada ujung-ujungnya, sehingga transport air atau unsur hara lainnya dapat berlangsung dengan sel yang satu dengan sel yang lainnya secara bebas melalui perforasi. Sel-sel trakhea umumnya memiliki diameter yang lebih besar daripada trakeid. Sel-sel yang menyusun trakhea biasanya membentuk untaian atau deretan sel-sel longitudinal yang panjang. Trakeidnya tidak tampak jelas yang tampak jelas hanya trakhenya saja. empulurnya berbentuk bulat dan dikelilinigi oleh serabut. dan memiliki ukuran yang lebih besar dari sel disekelilingnya.
Pada akar Imperata cylindrica (akar alang-alang) yang diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10X tampak jaringan penyusun akar yaitu epidermis, eksodermis, endodermis, korteks, stele, dan berkas pengangkut. Epidermis yang tampak berbentuk bulat dan tersusun rapat, tidak ada ruang antar sel. Dibawah epidermis terdapat korteks. Korteks ini tersusun dari sel-sel parenkim yang biasanya mengandung amilum (pati). Sel korteks berukuran besar dan memiliki vakuola yang besar. Plastida didalamnya menghimpun pati. Selain sel parenkim korteks juga membentuk sel sklerenkim maupun kolenkim. Didalam korteks terdapat ruang antarsel yang dibentuk secara lisigen. Parenkim tersebut berperan dalam pengangkutan gas dan sebagai wadah oksigen yang diperlukan dalam respirasi jaringan yang tidak bisa memperoleh oksigen dari luar. Lapisan paling dalam korteks berkembang menjadi endodermis dan satu atau beberapa lapisan sel korteks paling luar berkembang menjadi eksodermis. Dinding sel eksodermis dilapisi suberin atau gabus dan dilapisi oleh selulosa. Jaringan eksodermis merupakan pengganti epidermis yaitu sebagai jaringa pelindung. Dinding sel endodermis mengandung selapis suberin. Lapisan terdalam mengalami penebalan disebut bagian pita caspary. Penebalan pada dinding dimulai dari sel-sel endodermis dihadapan berkas floem. Kemudian meluas ke sel yang berhadapan dengan berkas xylem. Diantara penebalan berkas pita caspary terdapat sel pelalu/peresap. Diperkirakan berperan dalam melewatkan zat-zat antara korteks dan silinder pusat. Selain itu tampak pula stele. Didalam stele terdapat berkas pengangkut berkas pengangkut pada akar, xylem tersusun dalam sejumlah berkas yang terpisah dan letaknya bergantian dengan floem. Semua berkas yaitu xylem dan floem tersusun dalam lingkaran. Pada akar Imperata cylindrica (akar alang-alang) yang tergolong tanaman monokotil xylemnya terdiri dari jari-jari yang jumlahnya banyak. Xylem ini disebut poliark dan terdapat empulur yang besar.
Pada akar Ixora sp (akar soka) yang diamati dibawah mikroskop dengan perbsaran 20X jaringan penyusun akar yang terlihat sama dengan pada akar Imperata cylindrica (akar alang-alang) yaitu terdapat epidermis, eksodermis, endodermis, korteks, stele, dan berkas pengangkut. Tetapi xylem pada akar Ixora sp (akar soka) yang merupakan tanaman dikotil xylemnya memiliki enam jari-jari sehingga disebut hexark.

F.       PERTANYAAN DAN JAWABAN
1)   Adakah perbedaan pada stele batang Zea mays dan Cucurbita sp?
Jwb :
Ada, yaitu pada batang  Cucurbita sp jaringan pembuluh di bagian tengahnya terdiri atas floem yang dikelilingi oleh xylem sedang pada Zae mays jaringan pembuluh dibagian seluruh batang terdapat xylem yang dikelilingi oleh floem.
2)   Apakah  terjadi penebalan pada batang dikotil?
Jwb :
Pada batang dikotil terjadi penebalan karena pada batang dikotil terdapat pertumbuhan skunder. Pertumbuhan ini dilakukan oleh cambium yang mengadakan dilatasi kearah membujur, mendatar, dan menjari sehingga diameter batang menjadi lebih tebal.

 
G.     KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jaringan yang menyusun batang seperti epidermis, korteks, empulur dan sisitem pembuluh. Sedangkan jaringan yang emnyusun akar yaitu epidermis, eksodermis, endodermis, korteks, stele, dan berkas pengangkut. Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang dibawah pemukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Pada Cucurbita sp mempunyai berkas pengangkut bikolateral. Jadi selain floem yang terdapat di bagian luar xylem, juga terdapat floem dalam. Cambium terdapat diantara floem luar dengan xylem sehingga pertumbuhan skunder hanya terjadi di daerah anatara floem luar dan xylem saja. Korteks terdiri atas parenkim dan kolenkim.



                                                                            Cirebon, 4 Juni 2009
Asisten Praktikum                                                       Praktikan



   ( Nurhayati )                                                         (Lulindayati)



                                    Dosen Pembimbing


                                   
                             ( Novianti Muspiroh, M.P )